Sayangnya informs obyek wisata ini belum terdistribusi secara massif. Informasi obyek wisata kebanyakan masih didistribusikan menggunakan media konvensional, seperti brosur dan katalog.
Melalui teknologi mobile computing dapat dikembangkan aplikasi augmented reality yang menarik, interaktif dan efisien. Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalisasi distribusi informasi obyek wisata Indonesia.
Augmented reality merupakan teknologi yang mengkombinasikan dunia nyata dan data digital. Dengan penggabungan QR Code dan augmented reality, pengemasan informasi obyek wisata dalam bentuk digital akan menjadi lebih menarik, interaktif dan bervariasi.
Terlebih lagi teknologi ini dapat ditanamkan di system android yang telah banyak dipakai oleh pengguna HP di Indonesia. Tentunya hal ini dapat memberi keuntungan terhadap daya jelajah informasi dengan keterjauan yang sangat luas.
Hasil perancangan menunjukan bahwa optimalisasi distribusi informasi menjadi menarik melalui aplikasi turisca yang memunculkan gambaran awal obyek wisata tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan di UHAMKA, yang dibimbing oleh Endy Sjaiful Alim di tahun 2017.
Sumber : uhamka.ac.id