Universitas yang Unggul dan Kompetitif adalah dambaan setiap pengelola Perguruan Tinggi. Orgsnisasi yang sehat merupakan salah satu factor yang sangat penting untuk menuju Universitas yang unggul dan sukses. Organisasi merupakan entitas yang sangat beragam baik dari segi hukum, tujuan, lingkup kegiatan maupun segmen masyarakat yang dilayani. Sesuai dengan tujuannya, maka suatu organisasi yang sehat harus secara terus menerus meningkatkan kualitas kinerja untuk memenuhi kepuasan masyarakat yang dilayani. Sukses suatu organisasi dapat dicapai apabila kualitas pelayanan dapat memberi kepuasan kepada masyarakat yang dilayani yang juga disebut pelanggan. Dengan demikian, suatu organisasi harus dapat menciPerguruan Tinggiakan sistem dan tata kelola yang baik agar dapat melakukan peningkatan mutu pelayanan secara terus menerus.
2.1 Model Sistem Tata Kelola
Banyak model sistem tata kelola yang dapat digunakan oleh PERGURUAN TINGGI, dan banyak juga yang telah berhasil dalam mencapai tujuannya. Untuk memilih model tata kelola yang tepat, dapat dipelajari beberapa contoh sukses yang dialami oleh PERGURUAN TINGGI. Salah satunya adalah Sentralisasi Sistem Administrasi dan Desentralisasi Akademik. Sentralisasi Sistem Administrasi akan mempermudah dan mempercepat proses pengolahan data dan pengendaliannya, akan tetapi sistem ini harus didukung oleh Sistem Informasi yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) atau Computer Based Information System.
2.2 Unsur Utama Tata Kelola
Untuk merumuskan dan menetapkan Unsur Utama Tata Kelola, banyak versi dan indikator untuk menjelaskan tentang tata kelola yang baik, misalnya oleh Bappenas, UNDP tentang good governance. Salah satu yang dapat dipandang cocok untuk PERGURUAN TINGGI, adalah rumusan Sutiono (2004) tentang ciri good governance, yang dimodifikasi sebagai berikut: Transparansi, yaitu tentang sejauh mana kebijakan regulasi, program, kegiatan dan anggaran PERGURUAN TINGGI diketahui, dan dipahami oleh sivitas akademika sehingga mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Pengorganisasian, yaitu tentang sejauh mana pimpinan PERGURUAN TINGGI mampu menerapkan berbagai prinsip pengorganisasian, seperti menetapkan tata hubungan kerja, rincian tugas pokok, fungsi/wewenang serta melakukan directing (pengarahan).
2.3 Lingkup Tata Kelola
Dalam PERGURUAN TINGGI pada umumnya, tata kelola meliputi unsur perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan kualitas secara terus menerus. Perencanaan, merupakan proses penetapan kebijakan, regulasi, penyusunan program, dan anggaran, serta merumuskan bagaimana cara atau prosedur untuk melaksanakannya. Perencanaan melingkupi pula penetapan kerangka waktu (time frame), dan tahapan pencapaian yang diharapkan. Termasuk dalam unsur perencanaan adalah bagaimana seluruh sumberdaya dilibatkan untuk melaksanakan kebijakan. Pelaksanaan, merupakan proses realisasi dari perencanaan. Dalam tahap ini seluruh sumberdaya harus dilibatkan secara oPerguruan Tinggiimal untuk melaksanakan 11 rencana. Dalam tahap pelaksanaan kegiatan monitoring sangat penting, sebagai upaya pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan, dan melakukan upaya langsung agar kebijakan dapat sepenuhnya dilaksanakan sesuai rencana. Peningkatan kualitas, merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sistem pengelolaan PERGURUAN TINGGI, setelah dilakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan. Peningkatan kualitas dilakukan secara terus menerus.
3.1 Strategi Dasar
Mekanisme pemenuhan standar tata kelola dilakukan pada tahap implementasi kebijakan dan program PERGURUAN TINGGI. Di dalam setiap organisasi, implementasi adalah tahap yang paling penting dan kritis dalam proses pencapaian tujuan. Apabila sistem tata kelola tidak diimplementasikan, maka akan menyebabkan kebijakan, regulasi, dan program tidak dapat diwukudkan. Kalaupun tercapai akan melalui berbagai komplikasi dan biaya yang tinggi, sehingga PERGURUAN TINGGI menjadi tidak efisien. Pemenuhan standar tata kelola yang baik tidak luput dari berbagai macam kendala, apalagi jika sistem tata kelola bermuatan inovasi. Resistensi dapat muncul dan dilawan oleh sistem yang sedang berjalan.
3.2 Implementasi tata kelola yang baik melalui Sistem Informasi Administrasi berbasis TIK
Sistem Informasi ini meliputi Sistem Informasi Administrasi Akademik dan Keuangan yang terintegrasi, yang kegiatannya meliputi: Komputerisasi administrasi akademik, Administrasi Keuangan, administrasi sumberdaya manusia.
a. Pada Sistem ini semua proses dilakukan secara komputerisasi dengan Databases yang terpusat pada satu server di Pusat sistem informasi, serta jaringan yang yang terkoneksi secara on line. Sistem ini secara otomatis akan dapat diakses secara langsung oleh seluruh sivitas akademika secara mudah dan cepat. Mahasiswa secara cepat akan mendapat akses informasi tentang Prestasi akademik yang dicapai, seluruh catatan adm. Keuangan, serta informasi lainnya yang terkait dengan Adm.Akademik dan Keuangan secara cepat, tepat, dan mudah. Demikian Juga dengan Dosen, seluruh kegiatan akademiknya akan dapat direkam dan dapat diakses secara terbuka.
b. Maka Sistem Informasi ini akan sangat membantu bahkan menentukan terhadap pencapaian indikator Good University Governance terutama dalam indikator Transparancy, Efisiensi dan efektifitas, serta akuntabilitas Perguruan Tinggi.
4 MEKANISME PENGENDALIAN STANDAR
Mekanisme pengendalian dimaksudkan agar seluruh komponen organisasi berada pada kapasitas yang terkendali, sesuai dengan peran dan kontribusinya dalam PERGURUAN TINGGI. Dengan demikian, implementasi tata kelola akan menjadi suatu proses yang terkoordinasi dan terkendali, untuk mencapai visi dan misi PERGURUAN TINGGI.
5 PENGAWASAN
Agar Sistem yang dibangun berjalan sesuai Standard Operasional Prosedur serta tidak keluar dari Rel Sistem, maka diperlukan langkah pengawasan secara konsisten dan kontinyu melalui mekanisme yang ditetapkan untuk mengendalikan implementasi.
6 PENUTUP
Good University Governance akan tercapai bila semua Komponen Civitas Akademika mendukung dan melaksanakan sistem dengan baik, tertib dan konsisten. Sistem Informasi 12 Adm.Akademik dan keuangan berbasis TIK merupakan sistem yang dapat mewujudkan budaya tertib, Transparancy, Efektifitas dan efisiensi serta akuntabilitas perguruan tinggi. Sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan kepad sivitas akademika maupun masyarakat luas. Akan tetapi perwujudan tata kelola yang diharapkan harus dilakukan secara bertahap, namun terencana dengan kerangka waktu yang jelas. Dengan demikian, seiring dengan upaya peningkatan kinerja PERGURUAN TINGGI secara terus menerus, maka sistem tata kelola dapat diwujudkan secara bertahap namun terprogram.
Nama : Dimas Wahyu Riyanto
NIM : 2003015192
Kelas : 1B
Sumber Tugas : Online Learning UHAMKA (OLU)
Sebagaimana yang telah dibahas dalam jurnal Rekaya Teknologi FT UHAMKA.